Header Ads

Header ADS

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN









TUGAS METODOLOGI PENELITIAN





A.      Definisi Teori
Kata teori memiliki beberapa definisi dari para ahli diantaranya :
1.      Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah. (John W Creswell 1993:120)
2.      Teori adalah sebagai ide pemikiran “pemikiran teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa variabel-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan. (Labovitz dan Hagedorn)
3.      Teori mempunyai dua pengertian, pertama, bahwa teori itu empiris, dalam arti sebagai suatu hasil pengujian terhadap hipotesis dengan melalui observasi dan eksperimen. Kedua, teori dapat diperoleh melalui berpikir sistematis spekulatif dengan metode deduktif. (Kneller 1971:41)
4.      Teori adalah seperangkat pernyataan-pernyataan yang secara sestematis berhubungan atau sering disebut teori adalah sekumpulan definisi konsep dan proposisi yang saling berkaitan yang menghadirkan suatu tuhuan yan gsistematik atau fenomena yang ada dengan menunjukan hubungan yang khas di antara variabel-variabel. (Talcot Parsons)
5.      Teori adalah pendapat yang didasarkan pada penelitian dan penemuan, didukung oleh data dan argumentasi. Penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi. (http://kamusbahasaindonesia.org/teori)

B.       Definisi Variabel
1.      Menurut Sugiyono (2009) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
2.      Menurut Kidder (1981) variabel adalah suatu kualitas (qualities) dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
3.      Hatch & Farhady (1981) variabel merupakan atribut seseorang atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
4.      Karlinger (1973) variabel merupakan konstruk atau sifat yang akan dipelajari.
5.      Menurut Kumar (1999) variabel merupakan konsep yang dapat diukur dan memiliki variasi hasil pengukuran sehingga dapat dikatakan bahwa variabel merupakan operasionalisasi dari konsep sehingga dapat dinilai dan diukur.

C.      Definisi Konsep
1.      Konsep adalah satuan arti yang mewakili sejumlah objek yang mempunyai ciri yang sama. Orang yang memiliki konsep mampu mengadakan abstraksi terhadap objek objek yang dihadapi sehingga objek-objek ditempatkan dalam golongan tertentu.
2.      Objek-objek dihadirkan dalam kesadaran orang dalam bentuk representasi mental tak berperaga. Konsep sendiri pun dapat dilambangkan dalam bentuk suatu kata (lambang bahasa). (Bahri 2008:20)
3.      Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya. (Singarimbun dan Efendi 2009)
4.      Konsep adalah rancangan, ide, atau pengertian yang diabstrakan dari peristiwa konkret (http://kamusbahasaindonesia.org/konsep)
5.      Konsep-konsep itu menyediakan skema-skema terorganisasi untuk mengasimilasikan stimulus-stimulus baru untuk menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori-kategori. Jika ditelusuri secara mendalam konsep-konsep yang ada di dalam struktur kognitif individu merupakan hasil pengalaman yang ia peroleh. (Dahar 1996:79)
6.      Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep juga dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam krakteristik (aristoteles)

D.      Definisi Dimensi
Dimensi merupakan  himpunan dari partikular-partikular yang disebut indikator. Setiap dimensi dalam satu konsep tidak harus mempunyai jumlah indikator yang sama. Berikut ini beberapa contoh untuk memperjelas maksud dari dimensi.[2]
Ada empat dimensi penelitian yang dibedakan berdasarkan latar belakangnya yaitu:


Menurut tujuan


1.      Eksploratif
2.      Deskriptif
3.      Eksplanatif

Menurut manfaat:

Menurut waktu
1.      penelitian dasar
2.      penelitian terapan
Penelitian
(research)
1.      penelitian longitudional (antarwaktu)
  2.      penelitian cross-secdonal (satuwaktu)

Menurut cara pengumpulan data:
1.      kualitatif
a.       grounded research
b.      perbandingan sejarah
c.       analisis wacana, dll
2.      kuantitatif
a.       survey
b.      analisisi data
c.       analisisi data sekunder
d.      eksperimen


Penjelasan tentang empat dimensi penelitian, yaitu:
1.        Berdasarkan tujuan penelitian
a.    Penelitian eksploratif
Penelitian ini mencoba untuk menggali informasi atau permasalahan yang relatif masih baru. Bertujuan untuk menjadikan penelitian lebih dekat dengan fakta atau gejala sosial, mengembangkan pengalaman mengenai gejala sosial dan menghasilkan ide serta mengembangkan teori-teori yang mampu memprediksi gejala sosial.
b.    Penelitian deskriptif
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan karakter suatu variabel, kelompok atau gejala sosial yang ada di masyarakat, menyediakan dan mengakurasi profil suatu kelompok masyarakat, mendeskripsikan proses, mekannisme atau hubunngan antarkelompok.
c.    Penelitian eksplanatif
Penelitian ini menghubungkan pola-pola yang berbeda, namun memiliki keterkaitan serta menghasilkan pola hubungan sebab akibat. Bertujuan untuk menentukan akurasi sebuah prinsip atau teori, mennjelaskan lebih lanjut mengenai pengetahuan proses-proses yang mendasar, dan menghubungkan isu atau topik yang berbeda dengan pernyataan umum.
2.        Berdasarkan manfaat penelitian
a.    Penelitian dasar (murni)
Penelitian ini memfokuskan pada dukungan atau penolakan sebuah teori yang menjelaskan bagaimana dunia sosial bekerja. Penelitian ini lebih banyak digunakan untuk kepentingan akademis seperti skripsi, tesis dan disertasi. Tujuan dnarni penelitian ini adalah untuk memberikan kontribunsi dasar, pengetahuan teoritis.
b.    Penelitian terapan
Penelitian terapan mencoba untuk memberikan solusi yang lebih spesifik pada masalah-masalah kebijakan dan membantu parna praktisi danlam menjalankan tungasnya. Penelitian ini merupakan bagian dari pekerjaan dan akan dinilai oleh sponsor yang akan membiayai, biasanya berada di luar disiplin ilmu peneliti. Tujuannya secara praktis mengarah untuk memperoleh imbalan batau pengguna hasil penelitian.
3.        Berdasarkan waktu penelitian
a.    Penelitian longitudinal (antarwaktu)
Penelitian ini dilakukan antarwaktu atau penelitian mengenai masalah, namun dilakukan dalam dua waktu yang berbeda.
b.    Penelitian cross-sectional (satuwaktu)
Penelitian ini dilakukan dalam satu waktu tertentu dengan satu fokus.waktu dalam hal ini diartikan 1 hari, minggu, bulan, dan tahun. Digunakan untuk tujuan eksplorasi, deskripsi atau eksplanasi.
4.        Berdasarkan teknik pengumpulan data
a.    Penelitian kualitatif
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan kata-kata atau kalimat individu, buku atau sumber lain.
b.    Penelitian kuantitatif
Penelitian ini dilkakukan dengan mengumpulkan data yang berupa angka. Varian penelitian kuantitatif ada empat, yaitu penelitian survei (dengan menggunakan kuisioner), isi (memanfaatkan isi atau informasi sebagai simbol material), analisis data sekunder ( dengan menggunakan data pemerintahan) dan eksperimen (percobaan).


E.       Definis Indikator
Kata Indikator memiliki beberapa definisi dari para ahli diantaranya :
1.      Indikator adalah sesuatu  yang dapat menjadi petunjuk atau keterangan.
2.      Indikator adalah pengukuran tidak langsung suatu peristiwa atau kondisi. (Wilson 1993)
3.      Indikator adalah variabel yang mengindikasikan atau menunjukan satu kecendrungna situasi yang dapat dipergunakan untuk mengukur perubahan. (Green 1992)
4.      Indikator adalah variabel untuk mengukur suatu perubahan baik langsung maupun tidak langsung. (WHO, 1981)
5.      Indikator sebagai alat atau petunjuk untuk mengukur prestasi suatu pelaksanaan kegiatan.
F.       Pengertian Definisi Operasional
Berikut ini ialah pengertian serta definisi operasional:
1.        Widjono HS
Definisi Operasional ialah suatu batasan pengertian yang dijadikan sebagai pedoman untuk dapat melakukan sesuatu kegiatan maupun pekerjaan.
2.        Rhonda Abrams & Alice Laplante
Definisi Operasional merupakan aspek yang terpenting karena tanpa adanya operasional, maka tidak ada yang bisa dikerjakan.
3.        Nursalam
Definisi Operasional merupakan definisi berdasarkan karakteristik yang dapat diamati dari suatu yang yang dikerjakan tersebut.
4.        Asep Hermawan
       Definisi operasional adalah penjelasan bagaimana dapat mengukur variable. Dalam Pengukuran tersebut dapat dilakukan dengan angka – angka ataupun atribut – atribut tertentu.
5.        Budi Pranata
       Operasional merupakan kuantitas ataupun jumlah yang tidak cocok.


6.        Walizer & Wienir
Definisi operasional merupakan seperangkat petunjuk yang lengkap tentang apa yang harus diamati(observasi) dan bagaimana juga mengukur suatu variabel ataupun konsep definisi operasional tersebut  dan dapat membantu kita untuk mengklasifikasi gejala di sekitar ke dalam kategori khusus dari suatu variable.
7.        Hoover
Definisi operasional merupakan identifikasi tentang sesuatu hal yang  bersifat (variabel) sehingga dapat digunakan untuk diamati (observasi).
8.        Nani Darmayanti
Definisi operasional merupakan  rumusan tentang ruang lingkup dan juga ciri-ciri suatu konsep yang menjadi pokok pembahasan serta penelitian suatu karya ilmiah.
9.        Husaein Umar
Definisi operasional merupakan suatu penentuan dalam suatu construct sehingga  dapat menjadi variable (variabel-variabel yang dapat diukur)

G.      Definisi Nilai
Pengertian nilai Menurut Para ahli :
1. Kimball Young
Mengemukakan nilai adalah asumsi yang abstrak dan sering tidak disadari tentang apa yang di anggap penting dalam masyarakat.
2. A.W Green
Nilai adalah kesadaran yang secara relatif berlangsung disertai emosi terhadap Objek
3. Woods
Mengemukakan bahwa nilai merupakan petunjuk umum yang telah berlangsung lama serta mengarahkan tingkah laku dan kepuasan dalam kehidupan sehari-hari.
4. M.Z. Lawang
Menyatakan nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas,berharga, dan dapat mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.
5. Hendro Puspito
Nilai adalah segala sesuatu yang dihargai masyarakat karena mempunyai daya guna fungsional bagi perkembangan kehidupan manusia.

H.      Definisi Hipotesis
Hipotesis adalah proposisi atau dugaan yang belum terbukti yang secara tentative menerangkan fakta-fakta atau fenomena tertentu dan juga merupakan jawaban yang memungkinkan terhadap suatu pertanyaan riset (Zimund 1997:112).

I.         Definisi Manajemen
Ada beberapa definisi tentang manajemen dari berbagai ahli yakni :
1.      Menurut Drs. Oey Liang Lee mengartikan manajemen adalah ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari manusia untuk menentukan capaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan.
2.      Pengertian manajemen menurut James A.F. Stoner adalah proses perencanaan, pengorganisasian dan penggunaan terhadap sumberdaya organisasi lainnya supaya tujuan organisasi dapat tercapai sesuai dengan yang ditetapkan.
3.      Pengertian manajemen menurut R. Terry adalah suatu proses khas terdiri tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengontrolan yang dilakukan dalam menentukan serta mencapai target yang sudah ditetapkan lewat pemanfaatan sumberdaya manusia dan lainnya.
4.      Pengertian manajemen menurut Lawrence A. Appley adalah suatu seni untuk mencapai tujuan tertentu lewat usaha yang dilakukan oleh orang lain.
5.      Pengertian manajemen menurut Horold Koont dan Cyril O’Donnel adalah suatu usaha untuk mencapai tujuan lewat kegiatan orang lain.
6.      Pengertian manajemen menurut stoner adalah suatu proses dalam membuat perencanaan, ppengorganisasian, mengendalikan dan memimpin segala macam usaha daripada anggota organisasi dan menggunakan segala sumber daya organisasi dalam mencapai sasaran.
7.      Pengertian manajemen menurut Wilson Bangun adalah suatu rangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh para anggota organisasi agar tujuan dapat tercapai dengan rangkaian yang teratur dan tersusun baik.
8.      Mary Parker Follet, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi.
9.      Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,  pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
10.  Lawrence A. Appley berpendapat bahwa pengertian manajemen merupakan keahlian untuk menggerakan orang agar melakukan sesuatu

J.        Definisi Pendidikan
Adapun pengertian-pengertian atau definisi pendidikan menurut pakar dibidangnya antara lain:
1.      Prof. H. Mahmud Yunus: Yang dimaksud pendidikan ialah suatu usaha yang dengan sengaja dipilih untuk mempengaruhi dan membantu anak yang bertujuan untuk meningkatkan ilmu pengetahuan, jasmani dan akhlak sehingga secara perlahan bisa mengantarkan anak kepada tujuan dan cita-citanya yang paling tinggi. Agar memperoleh kehidupan yang bahagia dan apa yang dilakukanya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, masyarakat, bangsa, negara dan agamanya.
2.      Prof. Dr. John Dewey: Menurutnya pendidikan merupakan suatu proses pengalaman. Karena kehidupan merupakan pertumbuhan, maka pendidikan berarti membantu pertumbuhan batin manusia tanpa dibatasi oleh usia. Proses pertumbuhan adalah proses penyesuaian pada setiap fase dan menambah kecakapan dalam perkembangan seseorang melalui pendidikan.
3.      M.J. Langeveld: Pendidikan merupakan upaya dalam membimbing manusia yang belum dewasa kearah kedewasaan. Pendidikan adalah suatu usaha dalam menolong anak untuk melakukan tugas-tugas hidupnya, agar mandiri dan bertanggung jawab secara susila. Pendidikan juga diartikan sebagai usaha untuk mencapai penentuan diri dan tanggung jawab.
4.      Prof. Herman H. Horn: Beliau berpendapat bahwa pendidikan adalah suatu proses dari penyesuaian lebih tinggi bagi makhluk yang telah berkembang secara fisik dan mental yang bebas dan sadar kepada Tuhan seperti termanifestasikan dalam alam sekitar, intelektual, emosional dan kemauan dari manusia.
5.      Driyarkara: Pendidikan diartikan sebagai suatu upaya dalam memanusiakan manusia muda atau pengangkatan manusia muda ke taraf yang insani.
6.      Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI): Pendidikan yaitu sebuah proses pembelajaran bagi setiap individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek tertentu dan spesifik. Pengetahuan yang diperoleh secara formal tersebut berakibat pada setiap individu yaitu memiliki pola pikir, perilaku dan akhlak yang sesuai dengan pendidikan yang diperolehnya.
7.      Ki Hajar Dewantara: Menurutnya pendidikan adalah suatu tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Maksudnya ialah bahwa pendidikan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada peserta didik agar sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan hidup yang setinggi-tingginya.
8.      Stella van Petten Henderson: Pendidikan yaitu suatu kombinasai dari pertumbuhan dan perkembangan insani dengan warisan sosial.
9.      Kohnstamm dan Gunning: Pendidikan merupakan suatu pembentukan hati nurani manusia, yakni pendidikan ialah suatu proses pembentukan dan penentuan diri secara etis yang sesuai dengan hati nurani.
10.  Horne: Menyatakan bahwa pendidikan adalah proses yang dilakukan secara terus menerus dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi manusia yang telah berkembang secara fisik dan mentalnya.
11.  Frederick J. Mc Donald: mengemukakan pendapatnya bahwa pendidikan ialah suatu proses yang arah tujuannya adalah merubah tabiat manusia atau peserta didik.
12.  Ahmad D. Marimba: Mengemukakan bahwa pendidikan ialah suatu proses bimbingan yang dilaksanakan secara sadar oleh pendidik terhadap suatu proses perkembangan jasmani dan rohani peserta didik, yang tujuannya agar kepribadian peserta didik terbetuk dengan sangat unggul. Kepribadian yang dimaksud ini bermakna cukup dalam yaitu pribadi yang tidak hanya pintar, pandai secara akademis saja, akan tetapi baik juga secara karakter.
13.  Carter V. Good: Mengartikan pendidikan sebagai suatu proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakat. Proses dimana seseorang dipengaruhi oleh lingkungan yang terpimpin khususnya didalam lingkungan sekolah sehingga dapat mencapai kecakapan sosial dan dapat mengembangkan kepribadiannya.
14.  Ensiklopedi Pendidikan Indonesia: Menjelaskan mengenai pendidikan, yaitu sebagai proses membimbing manusia atau anak didik dari kegelapan, ketidaktahuan, kebodohan, dan kecerdasan pengetahuan.
15.  15. UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003: Pendidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mampu mengembangkan potensi yang ada didalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, kepribadian yang baik,  pengendalian diri, berakhlak mulia, kecerdasan,dan keterampilan yang diperlukan oleh dirinya dan masyarakat.

K.      Definisi Manajemen Pendidikan
Fungsi yang ada dalam manajemen pendidikan itu terdiri dari perencanaan atau planning guna kegiatan dapat berjalan dengan lebih sistematis. Kemudian pengorganisasian atau organizing sebagai sisi untuk dapat melakukan pembagian dari tugas yang ada. Lalu ada fungsi pergerakan atau actuating sebagai realisasi dari rencana dan organisir yang telah dibuat di awal. Pergerakan lebih untuk memberikan semangat agar dapat mencapai tujuan dari manajemen pendidikan yang ada. Termasuk fungsi pengawasan yang berguna mengetahui hasil yang sudah diperoleh itu sampai seberapa besar. Manajemen pendidikan. dapat disimak dari penuturan dari tiga ahli berikut ini.
Made Pidarta: Manajemen pendidikan adalah kegiatan untuk mengumpulkan beberapa sumber terkait dunia pendidikan. sehingga dapat difokuskan untuk menuju pada tujuan yang sudah ditetapkan sesuai dengan pendidikan yang diharapkan. Pengertian dari manajemen pendidikan dituturkan oleh ahli Made Pidarta pada tahun 1988.
Soebagio Atmodiwiri: Manajemen pendidikan adalah proses untuk melakukan perencanaan, melakukan organisasi, untuk memimpin, untuk melakukan pengendalian. Fokusnya dilakukan oleh para tenaga pendidik serta sumber daya dari pendidikan itu sendiri. Guna menuju pada tujuan pendidikan yang diharapkan. Pengertian dari manajemen pendidikan ini dituturkan oleh ahli Soebagio Atmodiwirio pada tahun 2000.
Oemar Hamalik: Manajemen pendidikan adalah menyatukan beberapa unsur dalam pendidikan dan kemudian mencoba untuk dikembangkan. Dan fokus untuk mencapai pada tujuan dari manajemen pendidikan itu sendiri. Pengertian dari manajemen pendidikan ini dituturkan oleh ahli Oemar Hamalik pada tahun 2007.
Pengertian Secara Umum: Pengertian Manajemen Pendidikan secara umum adalah manajemen yang perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu. Manajemen juga merupakan organisir  agar dapat sampai pada tujuan. Termasuk mengarah pada perlunya pengawasan yang terarah agar manajemen pendidikan tidak keluar dari tujuan yang ingin dicapai.
L.       Definisi Postulat
1. Aristoteles memandang postulat sebagai satu di antara premis- premis pertama pembuktian. Postulat dianggapnya terbuktikan tetapi digunakan tanpa pembuktian. Aristoteles dan Thomas Aquinas mengerti postulat (petitio) sebagai pernyataan yang tidak segera dilihat sebagai benar, tetapi yang untuk sementara diterima sebagai benar dalam sebuah diskusi ilmiah tanpa pembuktian. Tetapi diandaikan, entah bagaimana, telah dibuktikan. Postulat berbeda dengan suposisi (suppositio) dalam kasus ini. Dalam perdebatan formal, suposisi (perkiraan) diterima oleh kedua belah pihak sebagai benar, sementara dalam soal postulat, satu pihak dari argumen tidak menempati posisi kebenaran dari pernyataan.
2. Euklides setuju bahwa postulat satu di antara premis-premis pertama pembuktian. Baginya, postulat tak terbuktikan dan juga tidak jelas sendiri. Jika aksioma sistem Euklides general dan non-geometris, maka yang muncul di antara postulat-postulat hanyalah pernyataan-pernyataan geometris. Misalnya: “Di antara dua garis dapat ditarik suatu garis lurus”.
3. Wolff menggunakan istilah ini secara lebih luas untuk menunjuk pada proposisi-proposisi yang tak terbuktikan, praktis, dan partikular.
4. Kant mengikuti jejak Wolff, setidaknya sebagian. Dia menyebut prinsip-prinsip modalitasnya dengan nama “postulat pemikiran empiris”, dan memandang ide-ide Allah, kebebasan, dan imortalitas sebagai “postulat akal praktis”. Demikianlah Kant berbicara mengenai postulat-postulat rasio praktis. Postulat seperti ini merupakan “proposisi teoritis tetapi sedemikian tak dapat didemonstrasikan sejauh melekat sungguh-sungguh pada hukum praktis sehingga bersifat a priori yang mengikat secara mutlak”.
Artinya, postulat rasio aktif praktis adalah proposisi yang harus diterima kalau hukum moral tidak menjadi tak berarti. Postulat-postulat dalam pengertian ini menurut Kant adalah kehendak bebas, imortalitas (kebakaan) jiwa dan eksistensi Allah.
5.  Lotze memandang postulat sebagai asumsi yang niscaya dan mutlak, yang berbeda dengan hipotesis-hipotesis yang bersifat terkaan.

M.     Definisi Proposisi
Proposisi merupakan kalimat logika yang  mana pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Ada yang mengartikan proposisi sebagai ekspresi verbal dari putusan yang berisi pengakuan atau penginkaran sesuatu (predikat) terhadap sesuatu yang lain (subjek) yang dapat dinilai benar atau salah.
Unsur-unsur proposisi:
·         Term subjek; hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan. Term subjek dalam sebuah proposisi disebut subjek logis. Ada perbedaan antara subjek logis dengan subjek dalam sebuah kalimat. Tentang subjek logis harus ada penegasan/ pengingkaran sesuatu tentangnya.
·         Term predikat; isi pengakuan atau pengingkaran.
·         Kopula; menghubungkan term subjek dan term predikat,
Terdapat beberapa jenis proposisi, yakni:
Proposisi, Dalil, Teori, dan Fakta
Penjelasan:
1.        Proposisi Berdasarkan Bentuknya,
-   Proposisi tunggal, merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Misalnya, saya makan; Andi bermain.
-   Proposisi majemuk, merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan lebih dari satu predikat. Misalnya, Anna belajar fisika dan mendengarkan musik; Bekham tur ke Asia dan bermain di Indonesia.
2.        Proposisi Berdasarkan Sifatnya,
-   Proposisi Kategorial, proposisi yang hubungan subjek dan predikatnya tidak memerlukan syarat apapun. Misalnya, semua orang akan mati; semua hewan membutuhkan makan.
-   Proposisi Kondisional, proposisi yang pada hubungan subjek dan predikatnya memerlukan syarat tertentu. Misalnya, jika hari mendung maka akan turun hujan; jika Dina bangun kesiangan maka akan terlambat masuk ke sekolah.
Dalam proposisi kondisonal terbagi menjadi dua macam, yakni: proposisi kondisional hipotesis dan proposisi kondisional disjungtif atau mempunyai 2 pilihan alternatif. Contohnya : jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya (hipotesis). Dia tidak jadi datang karena sibuk atau malas (disjungtif)
3.        Proposisi Berdasarkan Kualitasnya,
-   Proposisi Positif, atau Afirmatif, merupakan proposisi yang predikatnya membenarkan subjek. Misal, semua profesor adalah orang pintar.
-   Proposisi Negatif, merupakan proposisi yang predikatnya tidak mendukung/ membenarkan subjek. Misalnya, tidak satupun tumbuhan memiliki kaki.
4.        Proposisi Berdasarkan Kuantitasnya,
-   Proposisi Umum (universal), adalah proposisi dimana predikat mendukung atau mengingkari semua subjek. Misalnya, semua mahasiswa harus mengerjakan tugas dari dosen.
-   Proposisi Khusus (partikular), adalah proposisi dimana pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian subjek merupakan bagian dari predikat. Misalnya, sebagian murid di SD adalah anak orang kaya.
Menurut Selltiz, et al., dalam Nazir (1988) dalam buku Metode Penelitian, mengatakan bahwa proposisi yagn sudah mempunyai jangkauan cukup luas dan telah didukung oleh data empiris dinamakan dalil (scientific law). Dengan perkataan lain, dalil adalah singkatan dari suatu pengetahuan tentang hubungan sifat-sifat tertentu, yang bentuknya lebih umum jika dibandingkan dengan penemuan-penemuan empiris pada mana dalil tersebut didasarkan.




Tidak ada komentar

Postingannya Gan Jangan Lupa biar AFDOL gitu....

Diberdayakan oleh Blogger.